makalah perilaku organisasi


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Pada dasarnya kepribadian seseorang sangat lah berpengaruh didalam kehidupan sehari-hari, baik itu dilingkungan masyarakat maupun dilingkungan tempat kita kerja. Dan itu semua dapat dilihat dari cara kita berpenampilan, bertatapan, dan berinteraksi dengan orang lain. Maka dari itu kita harus tahu bagaimana bersikap dan berprilaku yang baik dalam berorganisasi, karena di dalam sebuah organisasi seseorang harus mampu berinteraksi dengan baik guna mendukung dan mencapai tujuan bersama.

Kepribadian seseorang juga sangat mempengaruhi individu dalam membangun  sebuah organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti apa itu kepribadian, baik dari segi pengertian, faktor, dll. Dan dengan penguasaan materi tentang Kepribadian ini diharapkan setiap individu mampu menempatkan dirinya pada sebuah organisasi, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh setiap individu yang ada di dalamnya

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Namun terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang Kepribadian yang Mendukung Keberhasilan Berorganisasi.

Kepribadian merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan dalam organisasi, agar organisasi tersebut bisa meraih kinerja yang tinggi seperti tingginya tingkat kepuasan kerja dan kemampuan unjuk kerja serta kepribadian yang mantap. Karena kepribadian juga merupakan karakteristik fisik dan mental yang stabil bertanggung jawab pada identitas diri ciri fisik dan mental yang stabil yang memberi identitas pada individu (Kinicki 2003 : 127).



A.    Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan kepribadian dan perilaku organisasi ?

2.      Bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian yang sehat ?

3.      Apa saja yang termasuk lima dimensi kepribadian dasar ?

4.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepribadian seseorang ?

5.      Apa yang menjadi Indikator keberhasilan sesorang dalam proses sosialisasi ?



B.     Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian kepribadian dan pengertian prilaku organisasai.

2.      Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian sehat.

3.      Mengetahui lima dimensi kepribadian dasar.

4.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang.

5.      Mengetahui indikator keberhasilan dalam proses sosialisasi.

                                                                                









BAB II

PEMBAHASAN

A.    Definisi Kepribadian dan Perilaku Organisasi

1.      Pengertian Kepribadian

a)      Kepribadian menurut pengertian sehari-hari

Kepribadian merupakan ciri-ciri atau sifat yang menonjol pada diri individu, seperti sikap pemalu, plin-plan, pengecut, dll.

b)      Kepribadian menurut psikologi

Gordon Allport, kepribadian adalah organisasi dinamik dari sistem-sistem psikologis dalam individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya.

Organisasi dinamik, memberikan arti bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah dalam diri individu. Istilah psikologis menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan semata-mata susunan syaraf, tetapi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa yang tidak terpisahkan dalam satu kesatuan individu.

Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan  bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta  pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi  sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).

Berdasarkan pengertian  tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku  dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada  diri seseorang, yang  digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan,  sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang  khas bagi individu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, jadi dengan demikian berarti tidak ada dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama. Dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan dapat menunjukkan bahwa kepribadian menjembatani antara individu, lingkungan fisik, dan lingkungan psikologisnya. Jadi kepribadian adalah sesuatu yang mempunyai fungsi dan arti dalam kemampuan beradaptasi dengan lingkungan.



2.      Pengertian Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek-aspek tingkah laku manusia juga menimbulkan pengaruh terhadap organisasi, seperti kita ketahui bahwa setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai, sehingga perilaku manusia didalam sebuah organisasi juga berpengaruh terhadap tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Berikut perilaku organisasi menurut para pakar :

a)      Menurut Joe Kelly (1974), diambil dari Miftah Thoha (2012)

Bahwa Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari sifat organisasi, misal: Bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pengaruh terhadap organisasi-organisasinya.

b)      Menurut Larry L.Cummings (1978), diambil dari Fred Luthans (1981)

Memberikan suatu analisi perbedaan antara perilaku organisasi dengan ilmu lain yang erat hubungannya dengan ilmu perilaku organisasi.

c)      Menurut Jack Duncan (1981), diambil dari Miftah Thoha (2012)

Perilaku organisasi adalah bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia didalam suatu organisai yang sedang berproses.

d)     Menurut Miftah Thohah (2012)

Perilaku organisasi adalah suatu bidang terapan dari suatu ilmu. Ilmu ini berusaha mencari penggunaan ilmu tingkah laku dalam rangka mencapai hasil-hasil yang diinginkan.

Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas bahwa perilaku organisasi adalah ilmu yang secara langsung berhubungan dengan pengertian, perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian terhadap tingkah laku manusia didalam suatu organisasi, dan bagaimana perilaku manusia tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.



B.     Ciri-Ciri Orang Yang Memiliki Kepribadian Yang Sehat

1.      Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

2.      Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.

3.      Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.

4.      Menerima tanggung jawab; mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.

5.      Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.

6.      Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif, tidak destruktif (merusak).

7.      Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.

8.      Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.

9.      Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

10.  Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.

11.  Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

Kesimpulannya bahwa orang yang memiliki kepribadian proaktif ialah orang yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif ini menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.



C.    Lima Dimensi Kepribadian Dasar

1.      Ekstraversi

Dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seorang akan berhubungan, kaum ekstravert (ekstraversinya tinggi) cenderung ramah dan terbuka serta menghabiskan banyak waktu mereka untuk mempertahankan dan nikmati sejumlah besar hubungan. Kaum introvert cenderung tidak sepenuhnya terbuka dan memiliki hubungan yang lebih sedikit, dan tidak seperti kebanyakan orang lain, mereka lebih senang dengan kesendirian.

2.      Mampu bersepakat

Dimensi ini kecenderungannya tunduk kepada orang lain. Orang ini jauh lebih menghargai harmoni daripada ucapan atau cara mereka. Mereka itu kooperatif dan percaya akan orang lain.

3.      Mendengarkan kata hati

Dimensi ini ialah orang yang tinggi dalam mendengarkan kata hati mengejar lebih sedikit tujuan, dalam satu cara yang sangat terarah, dan cenderung bertanggung jawab, kuat bertahan, tergantung, dan berorientasi pada prestasi. Mereka yang skornya rendah pada dimensi ini cenderung menjadi lebih mudah kacau pikirannya, dalam mengejar banyak tujuan.





4.      Kemantapan emosional

Dimensi ini menampung kemampuan seseorang untuk menahan stress. Orang dengan kemantapan emosional positif cenderung berciri tenang, bergairah dan aman. Mereka dengan skor negatif yang tinggi cenderung gelisah, tertekan, dan tidak aman.

5.      Keterbukaan terhadap pengalaman

Dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Jelas sekali bahwa orang ini sangat mudah terpesona oleh hal baru dan inovasi. Karena mereka cenderung menjadi emaginatif, benar-benar sensitive, dan intelektual. Ketika mereka berada pada sisi lain dari kategori keterbukaan mereka nampak lebih konvensional dan menemukan kesenangan dalam keakraban.



D.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Seseorang

Menurut Sigmund Freud, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang, sb:

1.      Faktor Biologis

Berisikan tentang hal-hal yang dibawa sejak lahir, secara reflek memberikan reaksi otomatis apabila tubuh kita mengalami rangsangan dari luar.

2.      Faktor Psikologis

Adalah dorongan yang timbul didalam jiwa seseorang untuk berusaha menghilangkan ketidaknyamanan yang timbul dalam diri.

3.      Faktor Sosiologis

Ialah hal-hal yang diturunkan orang tua kepada anaknya tentang bagaimana anak tersebut saling berhubungan dengan orang lain. Fungsi utama dari aspek ini adalah untuk menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, sehingga anak dapat bertindak sesuai dengan moral di masyarakat pada umumnya.













E.     Indikator Keberhasilan Sesorang Dalam Proses Sosialisasi

Keberhasilan atau kesuksesan seseorang dalam proses sosialisasi dapat dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi yang akan saya sebutkan sb :

1.      Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya, hal ini dapat membantu seorang agar lebih mudah berinteraksi ketika berada dilingkungan keluarga, saudara, dan juga tetangga.

2.      Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial di masyarakat.

3.      Adanya peningkatan status dan peranan seseorang di dalam masyarakat.

4.      Memiliki kesadaran diri, yang berkaitan dengan kemampuan untuk menyadari gejolak perasaan, mengamati perubahan emosi, dan mengenali nama-nama emosi yang muncul dalam diri.

5.      Empati, dalam arti mampu mengerti serta memahami perasaan apa yang sedang terjadi saat orang lain mengalami kebahagiaan atau kesedihan.

6.      Keterampilan sosial, hal ini menuntut kita untuk bisa mendengarkan orang lain dengan empatik serta tahu bagaimana cara berkomunikasi yang hangat.

Selain itu, untuk menunjang suatu keberhasilan kita, patutlah kita harus tahu kapan kita harus bergerak/bertindak untuk melakukan yang terbaik untuk perusahaan atau tempat kita bekerja.































BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kepribadian merupakan keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

            Pada dasarnya kepribadian sangat berpengaruh dalam kita berorganisasi. Mulai dari cara berpenampilan, berinteraksi dengan orang lain hingga saat kita berada ditempat kerja yakni untuk mencapai kepuasan karir. Dalam perilaku organisas manusia pasti memiliki perbedaan sifat/tipe kepribadian. Yang tentunya perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: skill, kebutuhan, kepercayaan, pengalaman, harapan, dsb. Dan tentu hal tersebut akan berpengaruh bagi organisasi yang kita tempati.

            Selain hal tersebut diatas, kita juga perlu suatu dukungan(motivasi), baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik, dan juga pentingnya berkomunikasi secara efektif dalam meningkatkan kegairahan dalam bekerja, serta meiliki kedisiplinan yang tinggi. Dengan motivasi kita dapat merubah hidup menjadi lebih baik agar diri kita bisa berkembang secara konstruktif, maka tidak menutup kemungkinan kita dapat berhasil mencapai kepuasan karir yang kita harapkan. Dengan catatan kita harus mengetahui kapan kita harus bergerak untuk memperoleh keberhasilan dan kepuasan karir kita.



B.     Saran

Kembangkan citra diri kita dengan baik, serta perggunaan juga etika dan etiket yang baik dalam suatu organisasi, maka kesempatan kita untuk mencapai suatu keberhasilan dalam berorganisasi maupun berinteraksi dengan orang lain akan semakin mudah.















DAFTAR PUSTAKA






semoga bias membantu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah agama katolik.kepercayaan kepada Bunda Maria